Saat Bersama yang Berharga

"Bunda cepat dong, aku udah nggak sabar mau ketemu nenek nih,"Teriakku pada bunda yang sedang mengunci pintu rumah

"Sabar Nayya." Balas bunda sambil berlari kecil

Selama perjalanan menuju ke rumah nenek, aku hanya bisa  melamun karena ingin bertemu dengan nenek.

Tidak lama setelah itu aku, lalu aku berlari cepat menuju nenek yang sudah menunggu didepan rumah

"Nenek!!". Teriakku

"Yaampun, anak nenek sayang."

Kupeluk nenek sekuat mungkin, "aduh kamu meluk nenek kuat banget".

Saat sedang asik memeluk nenek,"Ibu gitu deh, mentang mentang ada cucu. Anaknya nggak dianggap".

"Nenek tersenyum,"Ututu, anak ibu sini ibu peluk."

Bunda tersenyum lalu ikut memelukku dan nenek

"Hmm, udah yang meluknya, sekarang mandi habis itu kita makan ya?."

"Siap nek." Seruku sambil berjalan menuju kamar mandi

Mandiku sedikit lama, jadi nenek menghampiriku yang berada dikamar.

"Nay, udah selesai mandinya?."

"Udah nek."

Nenek membuka pintu,  lalu menggajakku makan.

"Ayo, kita makan Nay."

Tiba tiba, saat aku akan menjawab nenek terbatuk. 

"Nenek batuk?, lagi nggak enak badan?, kita periksa kerumah sakit atau mau apa?."

Nenek tersenyum,"Aduh sayang, ini cuman batuk biasa. Nggak masalah."

"Nggak masalah apanya nek?, nanti kalau nenek gimana gimana?." 

"Ya, jangan didoain dong. Nenek udah makan obat kok."

"Tapi nek-".

"Udah, nenek udah masak lho nasi goreng kesukaanmu."

"Beneran nek?," nenek hanya mengangguk sambil tersenyum 

Aku terlupa akan masalah tadi, tapiku putuskan diam saja, aku tidak ingin memperpanjang masalah.

Aku tersenyum, "Makasih nenek, aku sayang banget sama nenek."

"Sama sama sayang."

Ternyata bunda sudah lebih dulu duduk dimeja makan sambil melahap nasi goreng buatan nenek

"Lho Bun, kok makan duluan sih?."

Bunda tersenyum,"Kamu mah lama, bunda udah laper dari tadi. Yaudah bunda makan dulu."

Aku cemberut,"Bunda nggak sayang sama anaknya ya?."

Bunda tertawa begitu pun nenek,"Kalau tentang makanan, kamu nggak penting lagi."

Aku cemberut mendengar kata-kata bunda, lalu nenek mendekat dan berkata. "Bunda tuh  sayang banget sama kamu, dia cuman bercanda."

Aku mengangguk, lalu melanjutkan makan.

Malamnya aku memutuskan untuk tidur dengan nenek.

"Nek, besok kita masak bareng ya sama bunda juga."

"Boleh, emang mau masak apa?."

Aku berpikir sejenak,"Aku mau masak rendang nek." Seruku dengan semangat 

Nenek tersenyum,"Baiklah, sekarang kamu tidur dulu ya."

Aku mengangguk, lalu kemudian terlelap

Besoknya, tidurku sangat nyenyak sampai sampai harus dibangun oleh nenek

"Hmm, katanya mau masak bareng kok harus dibangun sih." Ejek Bunda yang sudah mulai menyiapkan bahan bahan untuk masak

Aku tersipu,"Gimana lagi Bun, kalau tidur dikamar nenek tuh nyaman bangett!!."

Nenek terkekeh,"Sudah, ayo kita masak."

Kami mulai masak, bergantian memasukkan bahan bahan. Ini sangat menyenangkan aku harap semua ini terjadi setiap hari. Andai nenek tinggal denganku dan bunda, tapi nenek selalu menolak. Ia tidak ingin meninggalkan rumah kesayangannya itu

Akhirnya setelah memasak hampir seharian makanan pun selesai. Kami makan bersama sambil bercanda tawa, sampai bunda menerima sebuah panggilan dari ponselnya

Aku dan nenek saling tatap, "Bun, ada apa?." Tanyaku penasaran 

Wajah bunda keliatan sedih,"Ada apa nak?." Nenek ikut bertanya pada bunda

"Eh, Nayya kita harus balik besok pagi. Tiba tiba bunda dapat tugas dari kantor nak." Jelas bunda dengan wajah cemas

Aku terdiam, aku bahkan sudah memikirkan kegiatanku 5 hari kedepan dengan nenek 

"Yah, Nayya sayang nenek harus pulang besok ya."

"Nek, Nayya nggak mau. Nayya mau sama nenek, bunda bisa balik sendirikan?." 

"Nggak bisa Nay, nanti bunda bakal susah jemput kamu nak. Maafin bunda ya."

Nenek menatapku yang kecewa lalu memelukku,"Kapan kapankan bisa kesini lagi, sekarang balik dulu sama bunda. Kadang ada hal yang nggak terduga terjadi, bunda kamu harus kerjakan."

Aku balas memeluk nenek. Dan mengganguk, walaupun kecewa. Kata kata nenek benar, lagipun bunda mencari uang juga untukku. Besoknya aku dan bunda berpamitan dengan nenek, ingin sekali menangis tapi tidak jadi karna takut membuat nenek sedih

"Dadah, kesayangan nenek!!." Teriak nenek sambil melambaikan tangannya


Aku balas melambai,"Dadah nenek sayangg!!."


Aku akan berkunjung lagi nek, tunggu aku pasti akan mengunjungi nenek lagi.

Postingan populer dari blog ini

Kesenian Randai Minangkabau

Berdamai dengan Kehilangan